RANAH DAERAH, Bandar Lampung – Investasi di Provinsi Lampung pada triwulan I tahun 2023 sebesar Rp3,24 triliun atau 29,48 persen dari target yang ditentukan oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) pada tahun ini sebesar Rp11 triliun.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Lampung, Yudhi Alfadri mengatakan, untuk PMA Lampung berada di peringkat ke 5 di sumatera dan peringkat ke 19 nasional dengan 211 proyek yang menyerapan tenaga kerja sebanyak 1.656 TKI dan 10 TKA.
“Untuk penanaman modal dalam negeri (PMDN) Lampung berada di peringkat 7 di sumatera dan peringkat 17 untuk nasional. Dengan 1.118 proyek yang mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 929 TKI,” kata Yudhi saat dimintai keterangan, Minggu (28/5/2023).
Yudhi merincikan, Kabupaten Lampung Selatan menyumbang realisasi terbesar yaitu Rp821 miliar diikuti Lampung Tengah Rp770 miliar, Bandar Lampung Rp320 miliar, Tanggamus Rp229 miliar dan Tulang Bawang Rp136 miliar.
“Secara total industri makanan merupakan sektor terbesar dalam kontribusi pada triwulan 1 yaitu sebesar Rp1,6 triliun. Untuk PMDN terbesar sektor industri makanan Rp1,1 triliun perdagangan dan reparasi Rp297 miliar dan pertambangan Rp186 miliar,” ungkapnya.
Ia menuturkan, setidaknya terdapat 15 negara yang melakukan investasi di Lampung. Dimana Malaysia berinvestasi terbesar pada triwulan 1 pada sektor tanaman pangan, perkebunan dan peternakan Rp419 miliar dan industri makanan Rp76 miliar di Mesuji. Kemudian perdagangan dan reparasi Rp6 miliar di Kota Bandar Lampung.
“Kemudian Singapura terbesar berinvestasi di Lampung Tengah sebesar Rp188 miliar dan sektor terbesar yaitu sektor industri makanan sebesar Rp194 miliar. Kemudian Tiongkok terbesar berinvestasi di Lampung Selatan Rp248 miliar dan sektor terbesar industri makanan,” tuturnya.
Menurut Yudhi, viralnya Provinsi Lampung sejak beberapa bulan terakhir belum dapat dilihat apakah berdampak terhadap nilai investasi. Dampak tersebut baru akan terlihat pada triwulan II tahun ini.
“Namun, semoga saja tidak berdampak terhadap investasi di Lampung karena kita terus berupaya agar para investor nyaman. Dan semua viralnya Lampung sudah tertangani dengan baik,” pungkas Yudhi.
Sementara, Wakil Ketua Komisi III DPRD Provinsi Lampung, Noverisman Subing mengatakan, jika Pemprov Lampung harus terus melakukan inovasi agar realisasi investasi pada tahun ini dapat tercapai bahkan melebihi target yang telah ditentukan.
“Adapun inovasi yang dapat dilakukan seperti mempermudah izin atau melakukan jemput bola dan memaparkan sejumlah program-program strategis yang ada di Lampung terlebih yang ada di kabupaten/kota,” kata Noverisman.
Ia juga mengatakan, jika Pemprov Lampung harus bekerja sama dengan semua pihak untuk menjaga agar daerah tetap kondusif dan aman sehingga para investor tetap merasa aman dan nyaman saat berinvestasi di Lampung.
“Kondusitivitas daerah harus tetap dijaga sehingga berkolaborasi dengan semua pihak penting untuk dilakukan jika daerah kondusif maka para investor akan merasa aman dan nyaman,” tutup Noverisman. (*)
Komentar