Bandar Lampung, RD
Dalam rangka meningkatkan literasi dan inklusi di bidang pasar modal
di lingkungan kampus, OJK dan BEI Perwakilan Lampung bekerjasama dengan Kelompok Studi Pasar Modal Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung (KSPM FEB Unila) menyelenggarakan kegiatan Seminar Nasional dengan tema “Visioning The Enigmatic of Market Crash 2.0” (Mengantisipasi
Tantangan Kejatuhan 2.0) di Gedung Learning Center FEB Unila. Kegiatan ini merupakan salah satu
rangkaian Indonesia Investment Festival (INVESTIVAL) 2022 yang juga menjadi bagian dari kegiatan Bulan Inklusi Keuangan (BIK) Tahun 2022 di Provinsi Lampung.
Seminar Literasi Pasar Modal ini dibuka dengan sambutan dari Wakil Dekan 3 Bidang Kemahasiswaan dan Alumni FEB Unila – Muslimin, S.E., M.Sc yang menyemangati mahasiswa untuk mulai berinvestasi.
“Mahasiswa harus mulai berinvestasi saham sejak dini agar dapat menghadapi ancaman resesi dan ketidakpastian ekonomi di masa akan datang dan sebagai tabungan masa depan,” katanya.
Kegiatan Seminar Nasional ini bertujuan memberikan pemahaman kepada para dosen dan mahasiswa
mengenai bagaimana mengantisipasi kondisi pasar yang penuh dengan ketidakpastian dan risiko melalui analisa yang tepat.
Seminar diselenggarakan secara hybrid dan diikuti oleh kurang lebih 500 mahasiswa dari 33 Universitas.
Pada kegiatan ini menghadirkan narasumber Richard Kevin selaku Founder & CEO
Sekolah Saham Indonesia serta success story dari narasumber Delza Kastholani selaku Owner Basle Cafe sekaligus investor.
Menurut Richard Kevin, bahwa investasi saham bisa dimulai dari melihat dulu perusahaan yang akan dibeli dan memperhatikan kecenderungan Pasar, lalu mempersiapkan uang untuk membeli saham tersebut.
“Perusahaan yang kita beli itu diharuskan untuk perusahaan yang kita kenal dan kita ketahui produknya, jangan sampai membeli perusahaan yang tidak jelas fundamental dan pengelolaannya serta harus jeli melihat kecenderungan kondisi pasar seperti apa,” ujarnya.
Selanjutnya, pemaparan success story dari Delza Kastholani menyampaikan bahwa perlu mental dan
kesiapan diri serta sabar untuk memulai investasi dan usaha.
“Kalo kita gagal sekali maka bangkit lagi,
gagal lagi bangkit lagi, gagal lagi bangkit lagi dan harus bersabar untuk investasi di Pasar Modal jangan mudah jual jual saham, tunggu waktu yang tepat,” paparnya.
Pasar modal, selain sebagai alternatif investasi yang aman juga memberikan prospek karir yang menarik untuk para mahasiswa.
“Sebagai industri yang berkembang pesat dan dinamis, Pasar Modal masih membutuhkan banyak sumber daya manusia yang handal di berbagai bidang seperti Keuangan, Akuntansi,
Hukum, Penilaian, Pemasaran dan sebagainya. Industri ini menawarkan prospek karir yang sangat baik,”
kata Kepala OJK Lampung – Bambang Hermanto. (rls)
Komentar