Bandar Lampung, RD
Masnona mengalami pendarahan hebat usai kontrol dan dicabut jahitannya diperut pasca melahirkan dengan cara operasi caesar Rumah Sakit (RS) Hermina Jalan Tulangbawang Nomor 21-23 Kelurahan Enggal, Kecamatan Enggal, Kota Bandarlampung.
Fauzi suami korban menceritakan pada awak media berselang 3 hari setelah dicabut jahitan diperut, istrinya mengalami pendarahan lalu dibawa ke bidan untuk pertolongan pertama di Jabung Kabupaten Lampung Timur.
“Itu 3 hari setelah dicabut itu, kayak bolong gitu dicek sama bidannya kayak kebuka gitu jadi keluar darah terus pokoknya itu”ucapnya dengan sedih, Senin (4/7/22).
Fauzi warga Jabung Kabupaten Lampung Timur merasa keberatan dengan kebijakan Rumah Sakit Hermina yang menyampaikan pihaknya akan mengoperasi ulang istrinya yang biayanya kurang lebih 30 Juta dan dibebankan pada pasien.
“Kitakan orang gak punya, sekitar 20 jutaan pak belum penginapan kamar belum pengobatannya itu sekitar 30 lebihan pak”terangnya.
Fauzi mengaku diberikan kesempatan selama 3 hari untuk mengurus surat ketidakmampuan sejak istrinya kembali dirujuk untuk dapat ditangani pihak Rumah Sakit Hermina.
“Kemaren kan kita pake Jamkeskot, operasi kedua ini harus ngurus lagi, kita dikasih waktu sama pihak rumah sakit itu 3 hari, mulai masuk itukan tanggal 30, senin itu harus sudah selesai ngurus surat-surat itu” terangnya.
Suami Masnona tersebut mengaku tidak dapat mengurus surat ketidakmampuannya karena waktu yang diberikan pihak RS Hermina sangat sedikit.
“Sedangkan Sabtu-Minggu kantor kelurahan, dukcapil, kesehatan kan tutup, gak sampe sore jadi gak keburu waktunya” keluhnya.
Fauzi menjelaskan pihak administrasi RS Hermina menyampaikan istrinya yang akan dilakukan operasi sesar ulang untuk menangani pendarahannya akan dikenakan biaya. “Kalo sampe surat ini belum kelar pak, mungkin nanti kita jatuhi umum, bapak sudah tau kan harga umum itu seperti apa”tirunya.
Fauzi yang bekerja sebagai karyawan toko boneka di Bandarlampung mengatakan istrinya melahirkan dengan operasi sesar di RS Hermina Bandarlampung pada 12 Juni 2022.
“Masuk rumah sakit pada tanggal 12 juni, dirawat du rumah sakit selama 3 hari terus pulang” ujarnya.
Pasca operasi sesar kelahiran anak keduanya di RS Hermina dan hampir kehilangan nyawa sempat membuat panik karena luka bekas operasi mengeluarkan darah setelah benang jahitannya dicabut oknum dokter pengganti di RS Hermina.
“Tanggal 16 juni kita kontrol ke rumah sakit, tadinya kan istri minta ketemu sama dokter Zulkarnain yang kemaren nge-bedahnya itu, berhubung dokternya ada jam di rumah sakit lain, jadi diwakilin sama dokter ini dokter Bima” ungkapnya.
Fauzi mengungkapkan istrinya semoat diberikan 2 kantong darah untuk penanganannya dan diberikan obat sebagai perawatan sebelum dilakukan sesar ulang. “diperban, dikasih obat aja, lalu donor darahnya sudah dua kantong ngambilnya sendiri di PMI pakai keterangan dari RS,” imbuhnya.
Fauzi mengharapkan pertanggungjawaban Rumah Sakit terkait kejadian yang menimpa istrinya itu. Pihak RS sempat diwakili dokter Zulkarnain meminta maaf atas kelalaian tersebut kepadanya, namun administrasi biaya perawatan dan pengobatan selama pasien dirawat harus tetap dilunasi untuk dirujuk ke RS lain.
“Pihak rumah sakit sempat meminta maaf, dokter Zulkarnain itu, tapi itu gak bisa ngoper (rujuk-red) dulu karena harus ngelunasi biaya penginapan selama istri disini dan pengobatannya itu sekitar 4.322.000,” demikian ungkapnya. (tim)
Komentar