Bandar Lampung, RD
Musibah banjir yang melanda sejumlah titik di Bandar Lampung akibat hujan yang terjadi pada Rabu (3/8/2022) sore, membuat prihatin pihak DPRD Kota Bandar Lampung.
Walikota Bandar Lampung Eva Dwiana pun diminta untuk fokus memperbaiki kinerja Pemkot Bandar Lampung, dibawah kepemimpinannya.
Agus Susanto, Anggota DPRD Kota Bandar Lampung, asal Fraksi Demokrat sangat prihatin dengan kondisi yang dialami Kota Tapis Berseri. Apalagi saat setiap turun hujan lebat, dirinya juga mengaku was was akan banjir datang.
“Ini fakta yang tidak bisa dipungkiri, ini real, saya pikir ini karena kelalaian pemimpinnya sibuk mempercantik kota, dan sibuk dengan kegiatan pencitraan, tapi hasil kerjanya nol,” sindir Agus, yang juga Sekretaris Komisi III DPRD Kota Bandar Lampung, kepada media, Kamis (4/8/2022).
Menurut dia, banyak hal yang menjadi pekerjaan rumah Pemkot Bandar Lampung yang lebih urgent tapi tidak dikerjakan.
“Ya alasannya keuangan kota kosong, tapi buktinya bisa bangun gedung baru, bisa mempercantik taman Al-Furqon, bisa jadi tuan rumah Apeksi, pameran ini dan pameran itu, yang semuanya itu menggunakan biaya yang besar,” ujar politisi Demokrat asal Dapil 6 (Kemiling, Langkapura, Rajabasa).
“Coba kalau uangnya buat perbaiki jalan lingkungan banyak yang sudah rusak, perbaiki drainase, fokus atasi banjir, bayar gaji RT, Kaling dan Linmas serta bayar gaji honor pegawai,” imbuhnya.
Atas segala macam kondisi Kota Bandar Lampung, ia meminta Walikota Bandar Lampung Eva Dwiana, untuk buka hati nurani melihat kondisi real kota.
Ia pun merasa miris karena Kota Bandar Lampung ini pemerintah daerahnya berhutang ke masyarakat.
“Inikan lucu. Boleh Kota Bandar Lampung ini bersolek, dipercantik tapi selesaikan dulu yang mendasar, kerjakan dulu yang penting, masyarakat butuh itu,” tegasnya.
Ia berharap, Walikota bisa fokus atasi pekerjaan yang masih banyak belum terealisasi.
“Dengarkan keluhan masyarakat dan fokus bayar hutang – hutang kepada masyarakat, kasihan mereka semua.
Dan ini akan ditagih terus oleh mereka (masyarakat, red),” sambungnya.
Dikatakan, bahwa pemimpin yang baik adalah pemimpin yang mensejahterakan masyarakatnya.
“Bukan malah menzoliminya,” tutup Agus. (tika)
Komentar