oleh

Peringati Bulan Kesadaran Kanker Testis dan Prostat, FORKESI Lampung, CIMSA FK Unila dan HWDI Gelar Edukasi Reproduksi untuk Anak Disabilitas

Ranahdaerah.id

Bandar Lampung, RD – Suasana hangat dan penuh semangat menyelimuti Yayasan Citra Baru, Sukarame, Bandar Lampung, pada Minggu (13/4/2025).

Puluhan anak penyandang disabilitas bersama orang tua mereka berkumpul dalam sebuah kegiatan edukatif dan inspiratif untuk memperingati Bulan Kesadaran Kanker Testis dan Prostat, yang digelar oleh Forum Keluarga Spesial Indonesia (FORKESI) DPD Provinsi Lampung bekerja sama dengan CIMSA FK Unila serta Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia (HWDI).

Dengan tajuk PURPLE: Promoting Unity to Raise Awareness for Prostate & Testicular Cancer with SCORA, acara ini tidak hanya menjadi momen edukasi, tetapi juga ajang kebersamaan dan kepedulian antar berbagai pihak terhadap isu kesehatan reproduksi pria dan wanita, khususnya bagi komunitas disabilitas.

Dr. Sodirin: Edukasi Kanker Reproduksi Harus Terus Digalakkan

Pada kesempatan itu, Ketua Dewan Penasehat Forum Keluarga Spesial Indonesia (FORKESI) DPD Provinsi Lampung, Dr. Sodirin, SE, MM, CEPВ, CPDM, CPM, CELM, menegaskan bahwa bulan April merupakan momentum penting dalam dunia kesehatan, khususnya dalam memperingati Bulan Kesadaran Kanker Testis dan Prostat.

Menurutnya, momen ini harus dimanfaatkan secara optimal untuk menumbuhkan kepedulian sekaligus meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap dua jenis kanker yang kerap kali luput dari perhatian.

“Setiap tahunnya, pada bulan April, kita memperingati Bulan Kesadaran Kanker Testis dan Prostat. Ini adalah momen yang sangat penting bagi kita untuk lebih peduli dan meningkatkan pemahaman kita tentang kedua jenis kanker yang sering kali terabaikan, baik oleh masyarakat umum maupun para tenaga medis,” ujar Dr. Sodirin dalam sambutannya.

Ia menekankan bahwa kanker testis dan prostat bukan sekadar persoalan kesehatan fisik semata, melainkan berkaitan erat dengan kualitas hidup seseorang.

Karena itu, edukasi mengenai pencegahan, deteksi dini, dan penanganannya harus terus digalakkan.

“Kanker testis dan prostat bukan hanya masalah kesehatan fisik, tetapi juga berhubungan dengan kualitas hidup seseorang. Oleh karena itu, pemahaman yang lebih baik tentang pencegahan, deteksi dini, serta pengobatannya sangatlah penting,” lanjutnya.

Dr. Sodirin yang juga ketua MCMI Lampung itu juga, menyampaikan bahwa kegiatan yang digelar kali ini, merupakan bentuk nyata kepedulian bersama, khususnya dari CIMSA FK Unila, dalam mengedukasi masyarakat.

Fokusnya tidak hanya pada kanker testis dan prostat, tetapi juga pada pentingnya menjaga kesehatan reproduksi pria dan wanita.

“Acara ini, yang kami beri nama PURPLE: Promoting Unity to Raise Awareness for Prostate & Testicular Cancer with SCORA, merupakan bentuk kepedulian kami, khususnya dari CIMSA FK Unila, untuk mengedukasi dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan reproduksi pria dan wanita, serta pencegahan kanker testis dan prostat.” kata dia.

Lebih lanjut, ia menyatakan bahwa kegiatan ini juga diharapkan mampu memberi manfaat luas, tak hanya bagi para mahasiswa kedokteran sebagai calon dokter masa depan, tetapi juga bagi para penyandang disabilitas dari Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia (HWDI) yang hadir dan berpartisipasi aktif.

“Kami berharap, melalui kegiatan ini, tidak hanya mahasiswa kedokteran CIMSA FK Unila yang dapat meningkatkan pengetahuan mereka, tetapi juga para penyandang disabilitas dari Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia (HWDI) yang turut serta dalam acara ini. Sebagai calon tenaga medis di masa depan, tentunya kita memiliki tanggung jawab besar dalam mengedukasi masyarakat mengenai kesehatan dan penyakit-penyakit yang mungkin jarang terdengar, tetapi sangat berdampak pada kehidupan seseorang.” terangnya.

Dalam kesempatan tersebut, Rektor Universitas Saburai itu juga, menyoroti pentingnya berbagi informasi secara luas.

“Disinilah pentingnya untuk berbagi pengetahuan dengan masyarakat luas, baik melalui kegiatan seperti ini, seminar, atau kampanye lainnya. Saya yakin, jika kesadaran tentang kanker testis dan prostat dapat ditingkatkan sejak dini, maka angka penderita dapat menurun dan kita dapat membantu lebih banyak orang untuk hidup sehat,” tuturnya.

Tak hanya itu, dia menilai bahwa peningkatan kesadaran terhadap kesehatan reproduksi pria dan wanita harus dimulai dari langkah paling dasar, yakni membangun pemahaman individu dan memperkuat sinergi sosial.

“Meningkatkan kesadaran akan kesehatan reproduksi pria dan wanita adalah langkah awal yang sangat penting. Namun, tidak kalah penting adalah bagaimana kita, sebagai individu dan sebagai masyarakat, saling mendukung dalam menciptakan lingkungan yang peduli terhadap masalah kesehatan ini,” tegasnya.

Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor, mulai dari pemerintah, tenaga medis, organisasi masyarakat, hingga masyarakat umum dalam mewujudkan ekosistem yang sehat dan sadar reproduksi.

“Dalam hal ini, kita membutuhkan kolaborasi antara berbagai pihak, baik itu pemerintah, tenaga medis, organisasi masyarakat, maupun individu itu sendiri. Keterlibatan kita dalam acara seperti ini adalah bagian dari upaya kita untuk menciptakan kesadaran yang lebih luas lagi mengenai pentingnya kesehatan reproduksi,” ujarnya.

Ketua PDDI Lampung itu juga menyebutkan bahwa Keberadaan narasumber yang kompeten dan berpengalaman, menurutnya, turut memberikan bobot tersendiri dalam upaya edukasi ini.

“Kehadiran narasumber, yang memiliki pengalaman luas dalam bidang ini, tentu sangat memberikan nilai tambah bagi kita semua. Kami berharap dapat memberikan wawasan yang lebih dalam mengenai kanker testis dan prostat, serta bagaimana kita sebagai masyarakat dapat berkontribusi dalam mengurangi angka kejadian kanker ini melalui edukasi yang tepat dan deteksi dini,” tambahnya.

Sebagai penutup, Dr. Sodirin mengajak seluruh pihak untuk lebih peduli terhadap kesehatan pribadi dan lingkungan sekitar melalui partisipasi aktif dalam kegiatan serupa.

“Terakhir, saya ingin mengajak kita semua untuk bersama-sama meningkatkan kesadaran tentang kanker testis dan prostat, serta kesehatan reproduksi secara umum. Mari kita jadikan acara ini sebagai titik awal untuk lebih peduli terhadap kesehatan diri kita dan orang-orang di sekitar kita,” pungkasnya.

Dzakwa: CIMSA FK Unila Berkomitmen Edukasi Masyarakat

Local Coordinator CIMSA FK Unila, Dzakwa Ulunatiari Ramadani, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen CIMSA untuk berkontribusi dalam peningkatan kesehatan masyarakat, khususnya melalui edukasi tentang kanker testis dan prostat.

“SCORA CIMSA FK Unila menginisiasi aktivitas ini bertajuk PURPLE: Promoting Unity to Raise Awareness for Prostate & Testicular Cancer with SCORA untuk merayakan Testicular and Prostate Cancer Awareness Month dengan membawa topik kesehatan reproduksi pria dan wanita, kanker testis, dan kanker prostat,” ujarnya.

Ia juga menjelaskan bahwa CIMSA memiliki enam komite kerja yang fokus pada isu-isu kesehatan global, di antaranya SCOPH, SCORP, SCOME, SCORA, SCORE, dan SCOPE. “Organisasi kita didirikan juga bertujuan untuk turut aktif bekerja sama dengan dunia internasional dalam usaha penyehatan dunia dan memperjuangkan harkat serta kedaulatan bangsa Indonesia di dunia internasional.”

Tak lupa, Dzakwa menyampaikan apresiasi kepada FORKESI dan HWDI atas dukungan dan kerja sama dalam kegiatan ini.

“Saya dari perwakilan teman-teman CIMSA mengucapkan terima kasih kepada FORKESI dan HWDI atas kerja samanya. Semoga ke depannya kita akan terus bisa berkolaborasi dalam membantu proses pembelajaran adik-adik disabilitas,” tuturnya.

HWDI Harap Kegiatan Inklusif Semacam Ini Terus Dilanjutkan

Senada dengan itu, Ketua Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia (HWDI) Provinsi Lampung, Siti Khodijah, juga menyampaikan rasa terima kasihnya atas terselenggaranya kegiatan ini. Ia berharap kegiatan semacam ini dapat terus dilakukan demi meningkatkan pemahaman dan keterlibatan anak-anak disabilitas dalam isu-isu penting kesehatan.

“Saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah terlibat dalam kegiatan ini. Kami berharap ke depannya kegiatan seperti ini bisa terus digelar dan bisa membantu anak-anak disabilitas untuk lebih memahami dan menjaga kesehatannya,” ujar Siti Khodijah.

Langkah Kecil, Dampak Besar

Melalui kegiatan yang sarat edukasi dan nilai kemanusiaan ini, para peserta tidak hanya mendapatkan pengetahuan baru, tetapi juga semangat untuk berkontribusi aktif dalam membangun kesadaran kolektif mengenai pentingnya kesehatan reproduksi. Dari wajah-wajah ceria anak-anak hingga semangat para relawan dan panitia, acara ini menjadi bukti bahwa inklusi dan kepedulian bisa berjalan berdampingan demi masa depan yang lebih sehat.(Jim)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

99 − = 89