Tulang Bawang, RD – Masyarakat Kampung Sungai Burung Kecamatan Dente Teladas Kabupaten Tulang Bawang Jelang musim Timuran mulai dihantui rasa khawatiran .
Pasalnya saat musim timuran di wilayah pesisir Kabupaten Tulang bawang air laut pasang besar disertai gelombang tinggi dan angin kencang hal ini tentunya menyebabkan pemukiman rumah di Kampung tersebut banjir dan menumbangkan pepohonan bakau serta pohon mangrove di sepanjang muara.
Kondisi pasang besar dan gelombang tinggi ini terjadi setiap tahunnya,hal ini berdampak terhadap kerusakan rumah-rumah warga nelayan dan menurunnya hasil tangkap para nelayan akibat fenomena alam.
Muhamad thoha salah seorang tokoh masyarakat setempat mengatakan kondisi ini memang siklus tahunan, gelombang tinggi di sertai angin kencang, yang menjadi persoalan dampak dari fenomena alam ini merusak lingkungan pemukiman Masyarakat nelayan Kampung Sungai burung.
“Sedikit nya ada 1,5 Km hutan mangrove dan bakau tumbang sejak 10 tahun terakhir dimana hutan mangrove dan bakau tersebut sebagai grenbel penahan air laut saat gelombang tinggi dan angin kencang agar tidak masuk ke pemukiman warga saat musim timuran.,”jelas Muhamad thoha
Biasanya kata Muhamad thoha angin timuran berlangsung dari Mei ,Juni, Juli hingga Agustus. Selama periode ini angin kencang dan gelombang tinggi akan terjadi.
“gelombang tinggi akibat Angin Timuran. cukup tinggi mulai satu meter hingga dua setengah meter, hal inilah yang menyebabkan lingkungan Kampung Sungai burung Abrasi serta tumbangnya pepohonan bakau dan mangrove.,” terang Muhamad Thoha
Muhamad Thoha meminta kepada pihak terkait agar segera mengambil tindakan secepatnya membangun pemecah ombak (break water) yang berfungsi memecahkan ombak atau gelombang, dengan menyerap sebagian energi gelombang mengendalikan abrasi yang menggerus garis pantai.
“Bila tidak segera di bangun saya khawatir kondisi pemukiman warga Kampung Sungai burung akan semakin buruk, tidak menutup kemungkinan pemukiman warga akan tenggelam seiring tumbangnya pepohonan bakau dan mangrove yang kian hari kian habis akibat hantaman gelombang tinggi.,”tegas Muhamad Thoha (*)
Komentar