Bandar Lampung, RD
Puluhan pedagang di sekitar Rumah Sakit Umum Daerah Abdull Moeloek (RSUDAM) mengadu ke Komisi I DPRD Lampung. Pedagang mengadu karena tak bisa lagi berjualan di sekitaran rumah sakit berplat merah tersebut.
Esa, salah satu pedagang mengatakan, dirinya dijanjikan setahun lalu agar mendapat tempat kembali untuk berjualan. Ia menyebut awalnya telah memiliki tempat, namun digusur oleh pihak rumah sakit.
“Sudah setahun katanya nanti mau dikasih solusi. Dan sekarang justru itu diisi oleh pihak luar,” ujar Esa saat berkunjung ke Komisi I DPRD Lampung, Selasa (28/2/2023).
Ia berharap agar pihak RSUDAM kembali mengakomodir para pedagang berjualan di sekitaran Rumah Sakit Abdul Moeloek. Menurutnya saat masih berdagang ia juga diharuskan membayar sewa lapak Rp1-2 juta.
“Kita diminta bayar sewa tempat bagi yang lapak itu Rp1 juta dan tiap hari itu Rp25 ribu harus memberi kepada petugas pengamanan,” kata Esa.
Sementara, Anggota Komisi I DPRD Lampung Budiman AS, mengatakan pihaknya akan segera melakukan komunikasi dengan pihak RSUDAM agar para pedagang bisa kembali berjualan.
Menurut Budiman, adanya pedagang sebenarnya banyak memiliki manfaat buat khalayak umum.
“Misalnya keluarga yang sakit mau ada apa-apa kan, bisa beli di situ, dekat,” katanya.
Budiman menerangkan terdapat sekitar 50 pedagang asongan dan pedagang yang menetap menempati lapak yang tidak bisa berjualan.
“Pedagang asongan berkeliling, lalu pedagang lapak, agar tidak diisi oleh pihak-pihak yang baru dan juga sewanya jangan terlalu mahal,” pungkasnya. (tk)
Komentar