Ranahdaerah.id
Bandar Lampung, RD – Ketua Komisi V DPRD provinsi Lampung, Yanuar Irawan mengaku tidak tahu mengenai efisiensi Rp22 miliar dana APBD tahun 2025 di Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moeloek (RSUDAM).
“Soal efisiensi belum pernah dibahas di Komisi V, saya malah tahu dari berita,” kata Yanuar Irawan, Selasa (25/2/2025).
Yanuar mengatakan, Komisi V akan memanggil pihak RSUDAM dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) mitra Komisi V setelah masa reses berakhir.
Anggota Komisi V DPRD Lampung Syukron Muchtar juga mengaku belum mengetahui soal besaran efisiensi di RSUDAM yang menjadi mitra komisinya.
Setelah ini, pihaknya akan melakukan validasi pos mana saja di RSUDAM yang terdampak efisiensi sebanyak Rp22 miliar itu.
“Kami berharap efisiensi ini tidak mengganggu pelayanan kesehatan masyarakat, dan jangan sampai ada keluhan-keluhan pelayanan,” tegasnya.
Sebelumnya, Direktur Utama RSUDAM, Lukman Pura menyampaikan bahwa semula pihaknya mendapatkan dana APBD Rp111 miliar. Tetapi karena terkena efisiensi Rp22 miliar, RSUDAM tinggal memiliki Rp89 miliar untuk dikelola.
Meski ada efisiensi, Lukman mengatakan, pihaknya mengupayakan agar hal itu tidak berdampak langsung pada pelayanan kesehatan masyarakat.
“Yang terdampak itu ada pembangunan penunjang, yang ditunda itu ada pembangunan gedung bedah lantai 4,” jelasnya.
Tadinya, kata Lukman, pembangunan gedung bedah lantai 4 ini untuk menambah kapasitas bed yang tadinya 625 menjadi 700-800 bed. Tetapi karena efisiensi ini, pembangunan akan dipertimbangkan ulang atau pembangunan dilakukan bertahap.(*)