oleh

Danlanal Lampung Berikan Pembekalan Semangat dan Wawasan kepada Peserta Latihan Dasar Militer dan Manajerial SPPI Batch 3

Ranahdaerah.id

Lampung, RD – Sebanyak 199 peserta Program Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI) Batch 3 Tahun 2025 menerima pembekalan wawasan dan motivasi dari Komandan Pangkalan TNI Angkatan Laut (Danlanal) Lampung, Letkol Laut (P) Krido Satriyo U., S.E., M.Tr.Hanla., dalam kegiatan orientasi dasar kemiliteran dan pelatihan manajerial di Lapangan Mako Lanal Lampung, Caligi, Senin (14/4).

Kegiatan yang merupakan kolaborasi antara Kementerian Pertahanan RI, Universitas Pertahanan, dan Badan Gizi Nasional ini bertujuan untuk membentuk sarjana-sarjana muda yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga kuat dalam hal kepemimpinan, kedisiplinan, dan wawasan kebangsaan.

Dalam sambutannya, Danlanal Lampung menyampaikan pentingnya mental tangguh dan semangat ikhlas dalam menjalani seluruh proses pelatihan.

“Ikuti kegiatan ini dengan ikhlas dan penuh semangat. Apa yang diberikan oleh instruktur dan pelatih bukan untuk orang lain, tapi untuk rekan-rekan sendiri. Jangan sampai tiga bulan berlalu begitu saja tanpa semangat. Ingat, berangkatnya sehat, pulangnya juga harus sehat — ditambah ilmu dan persaudaraan,” tegas Letkol Krido Satriyo di hadapan para peserta.

Di Lanal Lampung, para peserta juga mendapatkan pemahaman menyeluruh mengenai tugas pokok dan fungsi Pangkalan TNI AL, termasuk struktur organisasi, peran strategis Pos TNI AL di wilayah Lampung, serta kontribusi Lanal dalam menjaga kedaulatan maritim Indonesia.

Sebelumnya, para peserta mengikuti upacara pembukaan latihan dasar kemiliteran yang dipimpin langsung oleh Komandan Brigif 4 Marinir/BS, Kolonel Marinir Supriyadi Tarigan, sebagai Inspektur Upacara. Acara pembukaan tersebut digelar di Lapangan Apel Mako Yonif 9 Marinir, Batu Menyan, Kecamatan Teluk Pandan, Kabupaten Pesawaran.

Latihan ini dijadwalkan berlangsung selama tiga bulan, yang akan membekali para peserta dengan berbagai materi kepemimpinan, kedisiplinan, teknik dasar kemiliteran, serta manajemen kepemudaan sebagai bekal mereka menjadi agen perubahan di tengah masyarakat.

Kegiatan ini tidak hanya menjadi wadah pelatihan, tetapi juga menjadi momentum pembentukan karakter, integritas, dan rasa cinta tanah air di kalangan sarjana muda dari seluruh penjuru Indonesia.(*)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

+ 82 = 87