Bandar Lampung, RD
Aktivitas penggerusan bukit di RT 06, Lingkungan l, Kelurahan Batuputu, Kecamatan Teluk Betung Barat, Bandar Lampung, bikin resah. Warga yang berada di belakang Kantor Kelurahan Batuputu khawatir akan longsor yang terjadi apabila aktivitas terus dilakukan tanpa memperhatikan keselamatan warga yang rumahnya berada tepat di belakang aktivitas penggerusan bukit tersebut.
Sekarang, posisi rumah – rumah warga tampak berada diatas dan menggantung lantaran penggerusan sudah sedalam 7 meteran ke bawah bukit. Hal itu disampaikan beberapa warga kepada tim media.
“Kami sangat khawatir mas, rumah kami akan ambruk jika terjadi longsor akibat kegiatan penggalian tanah tersebut, karena sejak adanya kegiatan pengerukan tanah dibelakang itu, sebagian rumah warga ada yang retak akibat tanahnya tergerus,” ujar warga yang namanya enggan dipublikasi, Senin (20/6/2022).
“Bahkan ada warga yang terpaksa pindah ke tempat lain dengan meninggalkan rumahnya karena takut ambruk terbawa longsor akibat kegiatan penggerusan itu,” ungkapnya lagi.
Dikatakan warga ini, dia pernah menyampaikan kekhawatirannya ini kepada Kepala Lingkungan (Kaling) dan Babinkamtibmas, untuk dicarikan solusi, tapi hingga saat ini belum ada tindakan.
“Warga juga sudah pernah menyampaikan kepada pemilik tanah yang melakukan penggerusan namun jawabnya ‘Apa yang tidak selesai dengan duit’,” ujarnya menirukan omongan pemilik lahan.
Ketika Tim Media cek ke lokasi yang tepat berada di Kantor Kelurahan Batuputu, tampak aktivitas pengerukan tanah sedang berlangsung. Satu unit eksavator sedang melakukan penggerusan dan meratakan tanah dengan timbunan batu-batu yang dibawah oleh truk.
Lokasi lahan yang digerus itu tidak terlihat dari jalan besar karena tertutup rumah-rumah warga yang berada di depannya dan jalanan menurun ke bawah.
Kondisi lahan yang perbukitan cukup mengkhawatirkan terjadinya longsor karena dibawah lahan tersebut terdapat sungai, sementara diatas lahan yang digerus itu ada beberapa rumah warga. Salah satunya adalah milik Ketua Rt.06, kelurahan setempat, Bapak Musa. Dirinya dan keluarga juga merasa khawatir akan penggerusan tersebut sehingga rumah yang berada di atas lokasi tidak ditempatinya.
Lahan yang digerus kontur tanahnya labil, dengan kemiringan yang sangat curam, karena berada di atas sungai yang mengalir dibawahnya. Serta terlihat salah satu rumah warga pada bagian belakangnya menggantung akibat pengerukan itu.
“Galian tanah tersebut akan dibuat apa, dan apakah sudah ada izin dari Pemerintah Kota Bandar Lampung, dalam hal ini pihak Kelurahan Batuputu, Dinas Lingkungan Hidup, serta instansi terkait lainnya,” tandas warga ini.
Sebelum adanya kegiatan pengerukan tanah dibelakang rumah mereka, tidak ada pemberitahuan atau sosialisasi, baik dari pemilik tanah yang dikeruk maupun dari Pemkot Bandar Lampung, dalam hal ini Pemerintah Kelurahan Batuputu.
“Sebelum kegiatan ini dilaksanakan ataupun setelah dilaksanakan, tidak ada pemberitahuan atau sosialisasi, baik dari pihak pemilik tanah maupun dari Pemkot Bandar Lampung, dalam hal ini Kelurahan Batuputu,” pungkasnya.
Sementara, pamong setempat saat dikonfirmasi Tim Media, pernah menyarankan kepada pemilik lahan untuk menalud lokasi penggerusan dan mengganti rugi rumah warga yang terdampak.
Namun belum ada tindaklanjut dari pemilik lahan, hanya saja pemilik lahan telah menalud tapi baru setengah jadi.
Di lokasi, Andi, yang mengaku sebagai anak pemilik lahan mengaku tidak memberitahu pamong setempat lantaran lahan yang digerus itu adalah lahan miliknya.
“Saya memang tidak ada konfirmasi ke kelurahan karena ini lahan milik saya, saya cuma mau bagusin lahan milik saya, karena warga diatas buang sampahnya ke lahan saya ini, padahal disini ada tong sampah di lapangan batuputu tapi saya perhatikan warga buang sampahnya ke lahan saya. Ini (kegiatan, red) malah saya keluar duit, saya talud lebar 2 meter, ke atas 1 meter, saya buat safety semua, dibawah saya buat aman, diatas warga juga gak bahaya,” terang Andi yang mengaku anak dari pemilik lahan, Wagiman, saat diwawancara Tim Media di lokasi, Senin (20/6/2022).
Meski mengaku hanya merapihkan lahan miliknya, informasi yang diperoleh Tim Media, di lokasi akan dibangun kolam ikan dan vila. (tk)
Komentar