Pringsewu, RD – Pada tanggal 14 Februari 2024 masyarakat Indonesia akan menghadapi pesta demokrasi secara serentak, untuk memilih wakil rakyat dan pemimpin bangsa. Disini, menjadi pembuktian bahwa Nilai-nilai Pancasila itu wajib diterapkan.
Jangan karena beda pilihan terjadi perselisihan antar keluarga, tetangga dan lingkungan, demikian disampaikan Anggota DPRD Provinsi Lampung, Watoni Noerdin, di hadapan warga Pekon Jati Agung, Kecamatan Ambarawa Kabupaten Pringsewu. Minggu (4/2/2024).
Menurutnya, sila ketiga yang berbunyi Persatuan Indonesia harus benar-benar dibuktikan pada saat Pemilu mendatang. Karena, kegiatan Sosialisasi Pembinaan Ideologi Pancasila dan Wawasan Kebangsaan digagas oleh DPRD Lampung dalam rangka mengingatkan kembali kepada kita semua, bahwa pentingnya Persatuan dan kesatuan yang tertuang dalam Pancasila.
“Hadirnya kami, disini sama-sama untuk dapat menumbuhkan, menanamkan dan saling mengingatkan serta menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan keseharian. Karena, saat ini sering banyak hafal Pancasila. Tetapi, sering juga menjelekkan antar satu sama lain. Masih sering terjadi pembulian dan lain sebagainya,” kata Anggota Komisi I DPRD Provinsi Lampung, Watoni Noerdin.
Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Lampung tersebut menegaskan runtuhnya nilai-nilai Pancasila pada saat ini, sangat nyata dan faktor utamanya ada adalah adanya pengaruh handphone (Android). Atas dasar itu, pihaknya menghimbau kepada peserta yang hadir untuk tidak membiasakan anak-anak nya diberi HP secara berlebihan.
Senior PDI Perjuangan Lampung itu menegaskan bahwa dampak Tekhnologi HP sangat luar biasa, yaitu bisa mencuci otak anak. Karena, tidak bisa di pungkiri, kebanyakan saat ini para ibu, ketika anak menangis, langsung diberi HP. Padahal, layar kecerahan pada HP, bisa merusak mata anak dan otak, jika dipergunakan secara berlebihan. Tentu, perilaku tersebut sangat bertentangan dengan target secara nasional yang saat ini sedang mengejar generasi emas di tahun 2045.
“Nah, mulai saat ini, kalau bisa anak-anak kita, dihindari untuk intens memegang hp. Ini penting. Dan saya minta, pahami materi yang dipaparkan oleh Narasumber,” tegasnya.
Ditempat yang sama, Staf Ahli Kemenhan RI, Sairul Basri sebagai narasumber mengatakan, bangsa Indonesia lahir dan merdeka ada andil Tuhan, yang tertuang dalam sila pertama. Yaitu Ketuhanan yang maha Esa. Karena, secara logika pada zaman dulu untuk merebut kemerdekaan sebuah kemustahilan jika mengandalkan alat perang yang digunakan. Alasannya. Jepang menggunakan alat perang lengkap, sementara Indonesia hanya mengandalkan Bambu Runcing.
“Ini perlu saya tegaskan, agar kita semua memahami secara utuh tentang Pancasila. Karena, agama dan negara ini, adalah sisi yang berbeda. Tetapi, satu kesatuan,” tegasnya. (*)
Komentar